Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat yang terkenal karena alam dan ragam tempat wisata yang menarik. Udaranya sejuk karena dikelilingi pegunungan dan bukit. Kota ini dijuluki Kota Kembang karena banyaknya rumah kaca, bisnis penanaman bunga lokal, dan latar belakang hutan yang rimbun.
Dari data Direktorat Jenderal Cipta Karya, secara topografi, Bandung terletak pada ketinggian 791 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan titik tertinggi di daerah utara dengan ketinggian 1.050 meter dan terendah di sebelah Selatan 675 meter dpl.
Wilayah Bandung bagian selatan memiliki permukaan tanah yang relatif datar. Sedangkan di wilayah bagian itara terdapat banyak bukit yang menyajikan panorama indah. Tempat bertamasya di kota itu menawarkan beragam pilihan, mulai dari wisata sejarah, modern, hingga alam.
Akibat pandemi, sektor pariwisata terkena dampak yang signifikan. Tetapi, tak perlu khawatir. Beberapa destinasi wisata di Bandung mengizinkan kunjungan bagi wisatawan yang telah melakukan vaksinasi Covid-19.
Berikut ini rekomendasi wisata di Bandung yang dapat Anda kunjungi.
1. Orchid Forest Cikole
Orchid Forest Cikole dibuka pada 24 Agustus 2018. Tempat tamasya ini terletak sekitar lima kilometer dari Alun-alun Lembang atau 45 menit dari Bandung. Kalau dari Jakarta, jarak tempuhnya sekitar tiga sampai empat jam.
Di dalamnya menyajikan udara pegunungan yang sejuk dan tidak tercemar dengan deretan pohon pinus, spot foto instagramable, dan koleksi anggrek yang banyak. Ada sekitar 20 ribu anggrek di Orchid Forest Cikole. Di antaranya merupakan varian paling langka, seperti Phavio.
Selain anggrek yang indah, tempat wisata ini menawarkan aktivitas seru untuk dinikmati. Contohnya, meluncur dengan flying fox atau menyeberangi jembatan kayu yang menggantung 23 meter di atas lembah.
2. NuArt Sculpture Park
Terletak di bagian utara Bandung, NuArt Sculpture Park pertama kali dibuka untuk umum pada 2000. Destinasi ini memamerkan karya-karya pematung Nyoman Nuarta dari awal kariernya hingga mahakarya terbaru.
Taman seluas tiga hektare ini dirancang khusus untuk mengembangkan seni, desain, dan budaya Indonesia. Dalam menyajikan pameran, NuArt berkolaborasi dengan banyak praktisi budaya. Ada sejumlah program dan kerja sama yang dirancang sebagai upaya untuk mendorong empati, saling pengertian, dan saling menghormati dalam dialog antarbudaya.
Tempat wisata ini tak hanya istimewa bagi pengunjung, para seniman, desainer, dan penikmat seni lainnya juga dapat bertemu, berdiskusi, dan berbagi minat bersama. Bagi mereka yang ingin memamerkan karya mereka, ada tim kurator profesional yang akan membantu dan membimbing para seniman selama proses berlangsung.
3. The Lodge Maribaya
The Lodge Maribaya (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.)
The Lodge Maribaya cocok untuk wisatawan yang mencari hiburan petualangan alam atau outdoor. Destinasi wisata ini menawarkan kegiatan berkemah, aktivitas grup, dan trekking di lingkungan alam yang indah dekat dengan hutan pinus.
Lokasi penginapannya terletak sekitar lima kilometer di sebelah timur air terjun Maribaya. Tempat wisata ini terletak pada ketinggian lebih dari seribu meter di atas permukaan laut.
Di luar hutan pinus, di sekitar The Lodge Maribaya, pengunjung dapat menikmati pemandangan pegunungan yang indah dari segala arah. Ada juga sungai Cikapundung yang menyajikan gemericik air. Udara sekitar wisata ini sejuk dengan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan.
4. Tebing Keraton
Pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, Tebing Keraton adalah salah satu tempat paling ideal di Bandung untuk melihat pemandangan matahari terbit yang indah. Nama keraton digunakan karena tebing ini memiliki pemandangan megah lanskap alam Bandung utara yang mempesona saat berdiri di atas tebing.
Lokasinya terletak di dalam kawasan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Pada area utama, ada batu yang menonjol pada tepi tebing yang menjadikannya tempat sempurna untuk mengamati lingkungan alam sekitar.
Anda juga akan terpesona oleh pemandangan awan berkabut yang mengambang di atas pegunungan. Ketika Anda berada di Tebing Keraton, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menemukan tempat untuk duduk lalu bernapas dalam-dalam dan bersantai sembari mengagumi pemandangan indah Bandung dan sekitarnya.
5. Gunung Tangkuban Perahu
Tangkuban Perahu (disparbud.jabarprov.go.id)
Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi aktif terletak 30 kilometer sebelah utara kota Bandung ke arah Lembang. Letaknya di dataran tinggi, menjadikan Kawah Tangkuban Perahu cocok untuk menikmati udara sejuk dan bersantai.
Ini adalah satu-satunya kawah di Indonesia yang dapat Anda kendarai sampai ke tepinya. Tangkuban Perahu memiliki bentuk yang khas dan terlihat seperti perahu terbalik. Legenda Dayang Sumbi dan Sangkuriang berasal dari gunung ini.
Tangkuban Perahu memiliki peran penting dalam pengembangan Dataran Tinggi Parahyangan di sekitarnya. Letusannya sangat berkontribusi pada pembentukan dan kesuburan perbukitan di utara Bandung ketika melalui aliran lava yang membawa batu-batu besar ke lembah.
6. Saung Angklung Mang Udjo
Terletak di bagian timur Bandung yang ramai, Saung Angklung Mang Udjo adalah wisata edukasi untuk melestarikan alat musik angklung. Di saung ini, terdapat amfiteater sederhana yang digunakan untuk menampilkan musik angklung.
Lewat merdu suara angklung, Saung Angklung Mang Udjo berusaha untuk menyebarkan nilai-nilai kesederhanaan, kerja sama, persatuan, dan kebersamaan, serta menjaga hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan.
Saung ini didirikan pada 1966 oleh almarhum Udjo Ngalagena (1929-2001) dan istri, almarhumah Uum Sumiyati. Usahanya memperkenalkan dan mempromosikan angklung akhirnya membuahkan hasil ketika UNESCO memasukkan Angklung dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda pada November 2010.
7. Kawah Putih
WISATA KAWAH PUTIH (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
Kawah Putih terletak di daerah Ciwidey yang menawan, sekitar 50 kilometer arah selatan Bandung. Kawah ini adalah salah satu dari dua kawah Gunung Patuha.
Seperti namanya, Kawah Putih dan sekitarnya didominasi dengan warna putih pucat yang memancarkan suasana keamanan, kemurnian, dan kebersihan. Airnya berwarna biru kehijauan yang tenang dan indah. Tebing yang mengelilingi kawah mencapai sekitar 2.500 meter di atas permukaan laut dan cocok untuk latar belakang foto yang menakjubkan, terutama saat awan mulai bergulung.
8. Bukit Moko
Bukit Moko terletak di Desa Cimenyan, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Bandung. Tempat wisagta ini menawarkan pemandangan Bandung dari ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Dari puncak Bukit Moko, pengunjung dapat melihat pemandangan luas perkebunan di lereng-lereng.
Letak Bukit Moko yang tinggi menyajikan lanskap alam yang dikelilingi hutan pegunungan liar. Di sana, Puncak Bintang adalah spot favorit wisatawan. Pengunjung dapat berkemah dengan menyewa tenda di pintu masuk seharga Rp 300 ribu dengan kapasitas empat orang. Saat malam tiba, pengunjung dapat menyalakan api unggun dengan bahan dari petugas.
9. Teras Cikapundung
Teras Cikapundung terletak hanya enam km dari pusat kota di Jalan Siliwangi, Bandungz. Tempat ini dibangun lebih rendah dari jalan untuk meredam kebisingan lalu lintas. Pengunjung dapat duduk di bangku sekitar yang menyerupai amfiteater.
Teras Cikapundung menawarkan aktivitas seru untuk dicoba. Ada beberapa opsi seperti tamasya sungai yang tenang atau uji adrenalin dengan naik arung jeram. Hal unik di tempat ini adalah terapi ikan.
Hanya dengan Rp 10 ribu, pengunjung dapat mencelupkan kaki dalam kolam lalu ikan akan menggigit kulit untuk membersihkan lapisan kotoran dan sel kulit mati. Setiap malam, air mancur di Teras Cikapundung mengadakan pertunjukan dari pukul 17:00 hingga 20:00 WIB.
10. Kebun Teh Sukawana
Kebun Teh Sukawana (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Bandung tak pernah kekurangan wisata alam. Di daerah Cisarua, terdapat Kebun Teh Sukawana di kawasan Kertawangi. Hamparan tanaman teh membentang dengan rimbunnya pepohonan dan udara sejuk.
Berjarak sekitar sembilan kilometer dari pusat kota, Kebun Teh Sukawana menyajikan udara yang tenang dan segar menemani langkah Anda saat menapaki jajaran tanaman teh hijau dengan latar belakang berupa pegunungan dan perbukitan.